Gandeng PPDiS dan GLN, PAC GP Ansor Besuki Bicara Isu Disabilitas

Ketua PAC GP Ansor Besuki, Hendra Fatayasin, membuka kegiatan diskusi inklusi dengan tajuk Ekualitas dalam Realitas yang merupakan kegiatan kolaborasi antara GP Ansor Besuki dengan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) dan Gerakan Literasi Nahdliyyin (GLN) dengan mengikutsertakan anggota GP Ansor sekecamatan Besuki, IPNU dan IPPNU Besuki, dan para pegiat literasi di kota yang berjuluk The Second City of Situbondo.

“Kegiatan ini sebenarnya sudah diwacanakan sejak lama. Namun, baru bisa terlaksana sekarang mengingat padatnya kegiatan Ansor beberapa pekan lalu,” katanya di Aula MWC NU Besuki (31/03/2022). Lebih lanjut, pimpinan Ansor Besuki ini berharap kegiatan kolaboratif dengan PPDiS tidak selesai hanya dengan diskusi saja, tapi ada program nyata lainnya yang menyentuh langsung dengan penyandang disabilitas terutama di kecamatan Besuki.

Acara ini menghadirkan pentolan PPDiS, yayasan yang getol mengadvokasi para penyandang disabilitas khususnya di Situbondo, yakni Luluk Ariyantiny, ketua Yayasan PPDiS, Santoso, manajer program PPDiS, dan Marlutfi Yoandinas, pembina Yayasan PPDiS. 

Acara tersebut mediskusikan isu-isu seputar disabilitas, kesetaraan, dan realitasnya di kehidupan sosial. Mas Lutfi, sapaan Marlutfi Yoandinas, memaparkan bahwa para penyandang disabilitas kerap diperlakukan berbeda, entah oleh keluarga atau masyarakat di sekelilingnya. “PPDiS telah melakukan sejumlah hal untuk mengadvokasi penyandang disabilitas seperti mendorong pemenuhan aksesibilitas di tempat pelayanan publik dan ikut mendorong lahirnya Perda No. 3 Tahun 2018,” tambahnya. 

Sesi foto bersama antara peserta diskusi yang dihelat di gedung MWC NU Besuki (ansorbesuki.blogspot.com/Istimewa)

Selanjutnya, Luluk Ariyantiny pada acara tersebut banyak bercerita mengenai pengalaman pribadinya sebagai penyandang disabilitas fisik sejak lahir dan beragam sokongan yang ia dapat dari orang-orang di sekitarnya. “Disabilitas kerap mendapat stigma di masyarakat. Banyak orang melihat disabilitas dengan pandangan kasihan atau charity-based yang bertolak belakang dengan konsep memanusiakan manusia. Padahal, sudah banyak peyandang disabilitas yang mandiri dalam berbagai hal,” jelas wanita yang lahir tahun 1974 ini.


Reporter: Abdul Latif

Penulis: Abdul Latif

Editor: Ahmad Faiz


Bagikan:

PAC GP Ansor Besuki Bersua Kader-Kader Senior

Pemberian cendera mata untuk kader senior GP Ansor Besuki yang diserahkan oleh Ketua PAC GP Ansor Besuki, Hendra Fatayasin (ansorbesuki.blogspot.com/Sofyan Wanandi) 

Sabtu (12/03/2022), PAC GP Ansor Besuki menghelat sebuah kegiatan untuk mempertemukan kader-kader yang saat ini sedang berkhidmah dengan para senior yang telah lebih dulu mengabdikan dirinya di GP Ansor di Besuki. Kegiatan yang bertajuk Reuni Akbar dan Peringatan Isra Mikraj tersebut digelar di Gedung Eks-Keresidenan Besuki, sebuah gedung yang bernilai historis bagi warga Besuki.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan tersebut menghadirkan para senior yang berkhidmah di GP Ansor Besuki dari zaman Orba hingga masa reformasi sekarang. Bersama puluhan kader dari sepuluh Pimpinan Ranting GP Ansor di sepuluh desa di Besuki, turut pula hadir Habib Husein bin Syekh Abu Bakar, pembina GP Ansor Kab. Situbondo, dan Edy Wiyono, ketua Satkorcab Banser Situbondo. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh grup hadrah Da’watus Syubban di bawah manajemen Pimpinan Ranting GP Ansor Langkap.

Habib Husein mengapresiasi kegiatan yang dinisiasi oleh PAC GP Ansor Besuki. Beliau mengatakan bahwa PAC GP Ansor Besuki bisa jadi contoh bagi PAC-PAC yang lain. “Jangan setengah-setengah berkhidmah di Ansor!” tegas beliau. “Tidak diundang (di kegiatan Ansor, Red.), tidak hadir. Diundang juga, tidak hadir di kegiatan Ansor. Hadirlah di kegiatan-kegiatan Ansor untuk akidah Ahlussunnah wal Jamaah,” ujar Habib yang notabene pembina GP Ansor di Kab. Situbondo ini.

Abdul Latif, ketua panitia acara tersebut, saat diwawancarai kru Aksara mengatakan bahwa acara ini bertujuan mewadahi pertemuan antarkader yang berkhidmah di GP Ansor Besuki. Selain ingin mendengarkan romantisme dan nostalgia saat masa perjuangan dulu, kader-kader yang saat ini berkhidmah juga ingin memetik pelajaran dari asam garam dalam berjuang. “Jadi, dari perjalanan para senior yang telah lebih dulu berkhidmah di Ansor Besuki, kita ingin Ansor Besuki belajar untuk bisa menjadi episentrum gerakan pemuda NU di Situbondo ini,” tandas pria jebolan UIN KHAS Jember itu. 

Kegiatan yang mendapatkan pengamanan internal dari Satkoryon Banser Besuki ini didukung pula oleh pengamanan dari personel-personel Polsek Besuki, sehingga acara berjalan khidmat dan lancar.


Reporter: Gazali A.

Penulis: Gazali A.

Editor: Ahmad Faiz

Bagikan:

Jadwal Sholat

Statistik Halaman

Flag Counter