Mari Ngelinting, Sahabat!

Ilustrasi rokok lintingan (unsplash.com/Afif Kusuma) 

Selain sembako, komoditas yang menjadi primadona dagangan entah itu oleh peretail besar di daerah urban hingga pemilik toko kelontong di perkampungan adalah rokok. Rokok mudah laku, sehingga tidak lekas kedaluwarsa seperti penganan lainnya. Tak hanya sebagai simbol pertemanan, rokok acapkali menjadi simbol penghormatan. Alih-alih menggunakan secarik kertas, uleman menggunakan media rokok.

Tahun 2020 menjadi tahun yang tak mengenakkan bagi rokok. Tak hanya pandemi COVID-19 yang membuat banyak rakyat Indonesia terpapar, kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) pun juga turut membuat penikmat nikotin terkapar. Kenaikan 23% CHT tahun lalu adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Padahal, biasanya persentase kenaikan tahunan hanya di angka belasan persen saja, bahkan 0% di tahun 2014 dan 2019 yang notabene tahun politik.

Mengisap rokok bagi sebagian kalangan sudah menjadi lifestyle, bahkan menjadi kultur di beberapa daerah. Kenaikan harga rokok dalam waktu nisbi singkat karena naiknya cukai tentu membuat pengisap rokok harus putar otak. Untunglah leluhur kita telah mewariskan sebuah laku solutif atas permasalahan ini, yakni tingwe alias ngelinting dewe. Budaya tingwe boleh dikata jauh lebih tua dari pada umur republik ini. Tingwe, bahkan setua sejarah tembakau itu sendiri. Konon, rokok lintingan sudah ada sejak sebelum abad XVI. Jadi, boleh disimpulkan bahwa kebiasaan melinting memang sudah ada sejak dulu. Jauh sebelum industri rokok menjadi industri kolosal di era kiwari.

Daerah Besuki mempunyai salah satu varian tembakau terbaik di kabupaten Situbondo. Di kabupaten yang dijuluki Bumi Selawat Nariyah ini paling tidak ada dua varian tembakau yang terkenal, yakni di wilayah barat ada Tembakau Tambeng dari Besuki dan perwakilan wilayah timur ada Tembakau Kayu Mas dari Arjasa. Rajangan tembakau Tambeng memiliki aroma khas dengan rasa gurih, manis, dan coklat. Tembakau yang masih dirajang dengan cara tradisional melalui tangan terampil para petani dan dijemur secara alami di bawah terik mentari ini mempunyai tarikan halus nan “sopan” di tenggorokan.

Selain Tambeng banyak varietas tembakau terkenal lainnya semisal tembakau Paiton, Madura, Gayo, dan Temanggung yang nikmat dijadikan tingwe. Semuanya mempunyai aroma dan rasa yang berbeda. Namun, ada satu hal yang sama. Di masa pandemi, tembakau tingwe bisa membuat dapur perokok tetap mengepul dan dapur mulut tetap kebal-kebul. Jadi, marilah ngelinting bersama, sebelum ngelinting itu dilarang jadi ikutan mahal!

Penulis: Ahmad Faiz

Editor: Muh. Sobri

Bagikan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Statistik Halaman

Flag Counter